Bali Pupuan
Djourney Coffee
Proses Pasca Panen | Giling Basah | Penyeduh | Pribadi |
Profil Sangrai | Medium | Metode Seduh | Kono Meimon |
Tanggal Sangrai | 24 November 2015 | Tanggal Seduh | 1 Desember 2015 |
Harga | Rp 46.000 per 250gr | Nilai | 7/10 |
Rasa yang Timbul | Kulit Jeruk, Teh Hitam, Karamel, Herbal |
Pulau Bali, selain terkenal sebagai tujuan wisata, juga terkenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi di Indonesia. Bahkan, kopi dari dataran tinggi Kintamani, Bali, merupakan salah satu kopi di Indonesia pertama yang mendapatkan Geographical Indication pada tahun 2008. Kopi yang disangrai oleh Djourney Coffee berasal dari daerah Pupuan, Bali. Daerah ini berada di bagian Barat pulau Bali dan merupakan daerah dataran tinggi di kaki Gunung Batukaru. Proses pasca panen kopi ini adalah metode giling basah (full washed).
Secara umum, kopi Bali Pupuan yang disangrai oleh penyangrai asal Bandung ini adalah kopi yang sederhana dan nikmat. Rasa yang timbul dalam seduhan kopi ini adalah rasa teh hitam yang bercampur dengan rasa kulit jeruk dan sedikit rasa herbal yang lembut. Dalam seduhan ini juga terasa sedikit rasa manis yang menyerupai rasa karamel. Menariknya, tidak seperti pandangan umum mengenai kopi Bali yang cenderung memiliki tingkat keasaman yang tinggi, kopi Bali Pupuan ini memiliki keasaman yang rendah dan tidak memiliki rasa sisa setelah diteguk (clean aftertaste). Selain itu juga, kopi ini memiliki kekentalan seduhan yang tidak terlalu kental, menyerupai seduhan teh hitam. Saat dingin, rasa asam kopi ini meningkat dengan karakter kulit jeruk yang semakin menonjol.
Kopi Bali Pupuan yang disangrai oleh Djourney Coffee merupakan pilihan yang sangat menarik. Dengan harga dibawah Rp 50.000 yang sudah sangat jarang ditemukan dalam skena kopi spesialti, rasa kopi ini bisa dibilang lebih nikmat dari banyak kopi yang harganya jauh lebih mahal. Dengan rasa asam jeruk yang lembut, kopi ini cocok untuk dinikmati sepanjang hari.
No comments:
Post a Comment