Sumatra Batak Bolon
Philocoffee
Proses Pasca Panen | Giling Basah | Penyeduh | Pribadi |
Profil Sangrai | Medium | Metode Seduh | Kono Meimon |
Tanggal Sangrai | 21 Oktober 2015 | Tanggal Seduh | 27 Oktober 2015 |
Harga | Rp 70.000 per 200gr | Nilai | 8/10 |
Rasa yang Timbul | Tembakau, Cengkeh, Lada Hitam, Gula Merah, Rokok Kretek |
Kopi Sumatera Batak Bolon yang disangrai oleh Philocoffee adalah kopi hasil budidaya perkebunan Klasik Beans Medan yang dipanen pada bulan April 2015. Biji kopi ini berasal dari daerah Dolok Sanggul dan Lintong yang ditanam pada ketinggian 1400-1600 mdpl dan merupakan campuran kopi multivarietas arabika seperti Ateng, Jember, dan Tim Tim. Menariknya, kopi ini disebut Batak Bolon karena kopi yang digunakan hanya kopi yang berukuran besar (dalam bahasa Batak, bolon) dengan ukuran biji kopi 7.5 mm - 8 mm.
Secara rasa, kopi ini merupakan kopi yang kompleks dengan cita rasa yang memenuhi semua ekspektasi dari kopi Sumatera. Pada saat diseduh, tercium aroma gula merah yang bercampur dengan vanilla dan rempah. Saat diminum, ditemukan rasa tembakau yang bercampur dengan cengkeh dan sedikit lada hitam. Sekilas, rasa kopi ini mengingatkan pada rasa rokok kretek seperti Djarum Cokelat. Saat kopi mulai dingin, rasa asam yang pada awalnya tidak terlalu muncul mulai terasa dan memberikan kompleksitas baru pada seduhan.
Kopi Batak Bolon yang disangrai oleh Philocoffe ini cocok untuk dijadikan kopi pagi karena karakter rasa asam yang rendah dan hasil yang cukup kental. Namun, bagi para penikmat kopi yang lebih menyukai karakter asam buah pada seduhan kopi, kopi Batak Bolon tidak akan memenuhi keinginan tersebut.
No comments:
Post a Comment