Taneuh Sunda Aromanis
Philocoffee
Proses Pasca Panen | Natural/Kering | Penyeduh | Pribadi |
Profil Sangrai | Medium Dark | Metode Seduh | Hario V60 |
Tanggal Sangrai | 17 April 2015 | Tanggal Seduh | 21 April 2015 |
Harga | Rp 70.000 per 200gr | Nilai | 8/10 |
Rasa yang Timbul | Cokelat, Nanas, Mangga Muda, Fermentasi Madu, Nangka |
Apabila anda menggeluti teknik seduh kopi manual (manual brewing), pasti nama Philocoffee sudah tidak asing bagi anda. Wajar saja, toko kopi yang dimulai di Bandung pada tahun 2010 ini merupakan toko yang memelopori teknik seduh manual di Indonesia. Sejak perpindahannya ke Jakarta pada tahun 2011, toko ini menjadi pengimpor banyak peralatan seduh manual yang dulunya tak lazim dikenal dan mempermudah akses komunitas pecinta kopi kepada peralatan kopi tersebut. Selain itu, karena pemilik toko ini gemar untuk berdiskusi dan menulis, toko kopi ini juga menjadi salah satu agen yang mendorong kemajuan diskursus perkopian di Indonesia. Jadi jangan heran, apabila anda berkunjung ke toko mereka yang berlokasi di Pondok Labu, anda akan disuguhkan dengan kopi gratis sambil diajak berdiskusi tentang kopi - mulai dari kebun hingga cangkir.
Kopi Taneuh Sunda Aromanis yang ditawarkan Philocoffee adalah salah satu kopi unggulan koperasi Klasik Beans yang didirikan oleh Bapak Eko Purnomowidi. Kopi ini ditanam di daerah Garut pada ketinggian 1250m di atas permukaan laut dan dipanen pada bulan Februari 2015. Proses pasca-panen kopi ini adalah proses natural atau proses kering. Pada proses pasca-panen jenis ini, buah kopi tidak langsung dikupas setelah kopi dipetik namun dijemur hingga kering di bawah sinar matahari dengan biji kopi di dalamnya. Efeknya adalah terjadinya proses fermentasi alami dan penyerapan gula yang terdapat pada daging buah ke dalam biji kopi. Dampaknya, kopi yang diperlakukan dengan metode pasca-panen ini memiliki karakteristik rasa manis fermentasi yang khas dengan kecenderungan rasa buah yang tinggi. Namun, akibat dari lamanya proses ini dan kurangnya respon pasar, ketersediaan kopi ini bersifat terbatas sesuai pesanan.
Ketika diseduh, kopi Taneuh Sunda Arumanis ini mengeluarkan aroma coklat susu yang bercampur dengan manis vanila. Secara rasa, kopi ini memberikan rasa cokelat yang bercampur dengan asam nanas dan manis madu yang terfermentasi (mead). Karena sangraiannya yang agak gelap, tingkat keasaman kopi ini tergolong rendah dan kekentalannya cukup terasa di mulut. Kemudian setelah diteguk, terdapat rasa nangka yang tersisa di tenggorokan. Jika dibiarkan dingin, aroma mangga menjadi lebih menonjol diiringi dengan peningkatan rasa asam mangga muda.
Kopi Taneuh Sunda Aromanis yang ditawarkan Philocoffee adalah salah satu kopi unggulan koperasi Klasik Beans yang didirikan oleh Bapak Eko Purnomowidi. Kopi ini ditanam di daerah Garut pada ketinggian 1250m di atas permukaan laut dan dipanen pada bulan Februari 2015. Proses pasca-panen kopi ini adalah proses natural atau proses kering. Pada proses pasca-panen jenis ini, buah kopi tidak langsung dikupas setelah kopi dipetik namun dijemur hingga kering di bawah sinar matahari dengan biji kopi di dalamnya. Efeknya adalah terjadinya proses fermentasi alami dan penyerapan gula yang terdapat pada daging buah ke dalam biji kopi. Dampaknya, kopi yang diperlakukan dengan metode pasca-panen ini memiliki karakteristik rasa manis fermentasi yang khas dengan kecenderungan rasa buah yang tinggi. Namun, akibat dari lamanya proses ini dan kurangnya respon pasar, ketersediaan kopi ini bersifat terbatas sesuai pesanan.
Ketika diseduh, kopi Taneuh Sunda Arumanis ini mengeluarkan aroma coklat susu yang bercampur dengan manis vanila. Secara rasa, kopi ini memberikan rasa cokelat yang bercampur dengan asam nanas dan manis madu yang terfermentasi (mead). Karena sangraiannya yang agak gelap, tingkat keasaman kopi ini tergolong rendah dan kekentalannya cukup terasa di mulut. Kemudian setelah diteguk, terdapat rasa nangka yang tersisa di tenggorokan. Jika dibiarkan dingin, aroma mangga menjadi lebih menonjol diiringi dengan peningkatan rasa asam mangga muda.
Kopi ini menjadi opsi yang menarik untuk peminum kopi yang menyukai rasa bebuahan yang kompleks tanpa rasa asam yang berlebih. Namun, karena keinginan dari penyangrai, kopi ini kurang menonjolkan rasa manis fermentasi yang biasanya ditemukan pada kopi dengan proses pasca-panen natural. Sehingga bagi peminum yang berekspektasi demikian, kopi ini tidak akan memenuhi ekspektasi tersebut.
No comments:
Post a Comment